PELANGI DI UJUNG SENJA

19.39 Edit This 0 Comments »

“Aku pulang,” ucapnya singkat saat kami bertemu. Aku diam dan mencoba menerka alasan dari ucapannya tadi.
“Kenapa?” tanyaku akhirnya.
“Aku lelah mengejar pelangi. Terus menerus berlari, mengikut jejak langkah yang tak pasti. Sedang pelangi terus berpindah, meski warnanya tak pernah berubah.” Ia diam, akupun diam. Kami hanyut dalam lamunan kami masing-masing.
Bermula dari penebusan kesalahan, akhirnya berujung pada kata pelangi. gara2 saya menamai kisah seru bagi saya juga dia."Iya, ntar kayak pelangi donk..penuh warna warni" ujar saya ."Eits, jangan salah, pelangi punya banyak filosofi lho..!" ujarnya.saya tersenyum simpul. Membenarkan ucapannya."iya, karena banyak makna kutemukan dalam warnanya untuk kehidupan" ujar saya kemudian."Pelangi itu tidak bisa kita cari, tapi dia tiba2 datang tanpa kita duga." celotehnya mencoba berpuitis hehe."Bener, dan aku sudah mewakilkan tiap warnanya untuk kehidupanku." "Tapi di saat kita membutuhkannya, yang ada hanya sendiri dan sunyi." .Lucu juga mengikuti alur persepsi tentang pelangi bersamanya. tapi tiba2 berkata lagi."A*** kamu ngomong apaan sech, sok puitis.Padahal gak tahu apa2.." saya terkekeh membaca pernyataan buat dirinya .Pelangi itu indah. Biasnya sempurna bagi saya.Mungkin bagi kalian juga, siapa saja yang menyukai pelangi.Dan ada pelangi diantara kebersamaan di senja itu pada saya juga dia.

0 komentar: